Setelah Raja Kertanegara gugur dalam peristiwa penyerangan
Raja Jayakatwang (Raja Kediri), berakhirlah riwayat Kerajaan Singasari. Raja
Kertanegara beserta petinggi kerajaan lainnya tewas dalam penyerangan tersebut.
Raden Wijaya (menantu Raja Kertanegara) segera melarikan diri ke Sumenep,
Madura, dan mendapat perlindungan dari Arya Wiraraja, penguasa Sumenep. Raja
Jayakatwang sangat menghormati Arya Wiraraja sehingga Raden Wijaya diampuni.
Setelah mendapat pengampunan dari Raja Jayakatwang, Raden Wijaya beserta
pengikutnya diizinkan untuk membabat hutan Tarik (sekarang menjadi Desa
Trowulan, Jawa Timur) untuk dijadikan desa. Disinilah kemudian berdiri pusat
Kerajaan Majapahit.
Pada 1293 pasukan Kubilai Khan dari Cina datang dengan tujuan untuk menghancurkan Kerajaan Singasari. Mereka tidak mengetahui bahwa Singasari telah hancur. Hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijava untuk membalas dendam kepada Raja Jayakatwang.
Para
Penguasa Majapahit
Raden Wijaya : (1309)
Jayanegara : (1309-1328)
Tribhuwanatunggaldewi : (1328-1350)
Hayam Wuruk : (1350-1389)
Wikramawardhana : (1389-1429)
Suhita : (1429-1447)
Kertawijaya : (1447-1451)
Rajasawardhana : (1451-1453)
Bhre Wengker : (1456-1466)
Singhawikramawardhana : (1466-1468)
Kertabhumi : (1468-1478)
Ranawijaya/Girindrawardhana : (1478-?)
Wilayah Kekuasaan
Wilayah kekuasaan Majapahit meliputi seluruh Jawa (kecuali tanah Sunda), sebagian besar P. Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur hingga Irian Jaya. Perluasan wilayah ini dicapai berkat politik ekspansi yang dilakukan oleh Patih Mangkubumi Gadjah Mada. Pada masa inilah Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya.
Keruntuhan Majapahit
Kerajaan Majapahit hancur akibat terjadinya perang saudara. Selain itu, faktor yang juga mempengaruhi runtuhnya Kerajaan Majapahit ialah munculnya Kerajaan Malaka dan berkembangnya kebudayaan Islam.